Sering ada berita peristiwa perampokan yang dialami oleh penumpang taksi. Umumnya terjadi pada malam hari. Kebanyakan penumpangnya adalah perempuan, meski bisa juga menimpa penumpang laki-laki. Mereka yang terjebak pada peristiwa naas ini seringkali karena menumpang pada taksi yang berlabel "Tarif Lama". Saya sendiri suka naik taksi dengan label itu, namun tentu saja masih harus pilih-pilih mana taksi yang punya citra "baik dan bertanggung jawab".
Menggunakan taksi merupakan pilihan bagi saya untuk tujuan tertentu dan waktu tertentu. Saya akan naik taksi untuk ke bandara, menghadiri undangan suatu kegiatan yang letaknya jauh macam Bogor, pulang dari kantor ke rumah ketika hari sudah pukul 23.00 atau sudah tengah malam, saat hujan lebat yang tidak memungkinkan saya untuk menyewa tukang ojek. Yang lebih sering sebenarnya ketika mewakili kantor menghadiri undangan atau pulang ke rumah pada tengah malam.
Mengetahui banyak peristiwa perampokan pada penumpang taksi, saya memiliki trik untuk bisa menghindarinya. Mungkin Anda atau orang lain juga melakukan hal yang sama:
Pertama, pastikan Bahwa Taksi yang kita tumpangi memiliki ciri-ciri yang jelas. Biasanya nomor pintu tertera dengan jelas dan dapat terbaca oleh penumpang dengan baik meski dari tempat duduk di belakang. Nomor itu terdapat di sisi dalam pintu belakang. Juga identitas Sopir (nama dan nomor identitas yang diberikan oleh perusahaan taksi) yang bisanya terletak di atas dashboard, entah persis di depan sopir atau di depan penumpang jika duduk di sebelah sopir. Catatlah nomor pintu dan identitas sopir pada selembar kertas dan simpan baik-baik di tas atau kantong. Kalau terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, identitas tersebut akan sangat berguna.
Kedua, gunakan taksi yang sudah memiliki tingkat kepercayaan masyarakat cukup tinggi dalam hal keselamatan dan kenyamanan dalam melayani penumpang. Banyak taksi yang armadanya ditempeli stiker "Tarif Lama" untuk meyakinkan calon penumpang bahwa mereka menjual jasanya lebih murah dari yang lain. Ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah yang menaikkan tarif setelah ada kenaikan harga bahan bakar. Meski peristiwa perampokan kebanyakan terjadi pada taksi jenis ini, namun tetap ada taksi tarif lama yang bagus pelayanannya. Saya biasa menggunakan taksi dengan inisial "P" dan "E" meski sesekali menggunakan taksi dengan tarif baru yang pelayanannya terhitung paling baik dengan inisial "BB".
Ketiga, ketika saya naik taksi dengan rute yang cukup jauh dan pada malam hari pula, maka saya akan mengirimkan pesan pendek (SMS) kepada isri yang berisi nomor pintu dan identitas sopir taksi, serta informasi sedang melakukan perjalanan dari mana dan kemana tujuan akhir menggunakan taksi itu. Anda bisa mengirimi orang terdekat sebuah pesan pendek yang berisi keterangan semacam.
Meski sudah melakukan langkah-langkah diatas, tetaplah waspada selama perjalanan. Ajaklah sopir taksi ngobrol supaya tidak mengantuk. Biasanya sopir yang baik akan melayani dengan ramah percakapan apapun yang kita mulai. Mulailah berbicara mengenai hal-hal yang sederhana yang biasa semua orang ketahui dari media massa. Ini untuk untuk membangun hubungan rasa saling percaya antara penumpang dan sopir. Penumpang percaya bahwa sopir akan mengantar ke tempat tujuan dengan baik. Sopir pun percaya bahwa layanannya pada si penumpang diterima dengan baik dan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasanya. Bermula dari ngobrol dengan sopir, Saya memiliki satu kartu nama seorang sopir, bentuknya sederhana namun informatif, dan kadang saya menghubungi ketika saya membutuhkannya. Sopir itu baik sekali, ramah, dan enak diajak bicara.
Pernah satu waktu teman saya naik taksi menuju kantor saya yang lama di Senayan. Laptop yang dibawanya ketinggalan. Mulanya ia begitu panik. Untunglah waktu itu ia masih bisa mengingat nomor pintu taksi yang ia tumpangi, lalu menghubungi layanan pelanggan taksi tersebut. Beberapa jam kemudian ia mendapat informasi bahwa laptop yang tertinggal sudah berada di kantor pusat perusahaan taksi itu. Senang sekali perasaan teman saya ini. Perusahaan Taksi yang baik memang berusaha meningkatkan pelayanannya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat.
Di tengah himpitan ekonomi yang begitu keras, hidup di Jakarta memang membuat siapa saja yang tidak kuat bisa berbuat jahat. Kejahatan sopir taksi adalah salah satunya. Yang penting bagi kita adalah tetap berhati-hati dalam memilih taksi untuk ditumpangi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment